Pemetaan / GIS / Geospasial   

Pelatihan Sistem Informasi Geografi Berbasis Web (WebGIS)

WebGIS merupakan aplikasi Geographic Information System (GIS) yang dapat diakses secara online melalui internet/web. Pada konfigurasi WebGIS ada server yang berfungsi sebagai MapServer yang bertugas memproses permintaan peta dari client dan kemudian mengirimkannya kembali ke client. Dalam hal ini pengguna/client tidak perlu mempunyai software GIS, hanya menggunakan internet browser seperti Internet Explorer, Mozilla Fire Fox, atau Google Chrome untuk mengakses informasi GIS yang ada di server berupa peta digital dapat ditampilkan atau diakses oleh orang lain. Bimbingan Teknis ini mempelajari dasar-dasar HTML, CSS, dan JavaScript. Ada Tiga Metode yang kami tawarkan antara lain, pertama dengan menggunakan HTML dan JavaScript, kedua dengan menggunakan Postgis dan Postql, dan Ketiga menggunakan Leaflet QgisWeb dengan Customisasi pada script.

Pelatihan Tata Cara Penggunaan Drone Untuk Pemetaan (Drone For Mapping)

Pemanfaatan drone untuk pemetaan telah banyak digunakan dalam berbagai bidang, antara lain tata ruang, kehutanan, dan kelautan. Pelatihan ini untuk mempelajari secara teknis penggunaan drone dalam bidang pemetaan, baik pemetaan area kecil hingga sedang, dan skala besar, difakuskan untuk melakukan pemetaan secara professional dengan hasil yang akurat. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini perserta mampu melakukan pemetaan dengan menggunakan drone.

Pelatihan Survey Terestris

Survey terestris adalah metode survey pada tingkat detail dengan cara melakukan pengamatan dan pengumpulan data yang berada dipermukaan bumi menggunakan alat seperti Total Station dan GPS, biasanya survey ini bertujuan untuk menghasilkan peta skala besar untuk keperluan perencaan dan rekayasa teknik. Pelatihan survey terestris ini menggunakan dua cara yaitu total station (TS) dan GPS Geodetik dengan berbagai metode. Pelatihan dimulai dengan memberikan dasar dan teori pemetaan terestris kemudian dilanjutkan dengan praktik secara langung sampai pada proses menjadi peta siap cetak. Salah satu materi yang akan dibahas dalan kegiatan ini adalah Data studio hasil Total Station dan penyajian peta hasil pengukuran Total Station (hasil akhir berupa Peta Topografi) menggunakan perangkat lunak pemetaan (cara download data, cara mengolah data dan cara layouting peta).

Geographic Information System (GIS) Tingkat Dasar

GIS (Geographic Information System) tingkat dasar atau di Indonesia dikenal SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah sistem aplikasi untuk pengelolaan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan) yang dirancang untuk bekerja dengan data yang berkoordinat geografi. Tujuan pokok dari pemanfaatan GIS adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan disimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek,  misalnya bisa membantu merencanakan pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi maupun menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau yang lainya. Hampir semua bidang yang bekerja dengan informasi memerlukan GIS, di antaranya bidang pertanian, kesehatan, perikanan, kehutanan, perkotaan, tambang, lingkungan, transportasi dan lain-lain. Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi.

Geographic Information System (GIS) Tingkat Lanjut

Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari pelatihan GIS dasar, sehingga peserta yang mengikuti pelatihan ini diutamakan adalah peserta yang pernah mengikuti pelatihan GIS dasar, atau setidaknya telah mengerti tentang GIS dasar karena dalam pelatihan ini materi seluruhnya diarahkan kepada analisis dan studi kasus pada berbagai bidang. Misalnya bidang geografi, kehutanan, kelautan, lingkungan, Kesehatan. Salah satu materi yang akan dibahas adalah Pemanfaatan GIS dan Penginderaan Jauh untuk analisis sumberdaya pesisir dan kelautan serta materi materi yang lainnya

Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh adalah ilmu atau seni untuk memperoleh data lapangan tanpa harus kontak langsung dengan objek, dengan kata lain melalui penginderaan jauh ini pengukuran lapangan dapat di minimalisir. Bimbingan Teknis ini mempelajari teknis pengolahan citra penginderaan jauh dan foto udara secara digital yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan analisis geografi dan bidang lainnya, akan dijelaskan dari awal perolehan data, penyiapan data, pengolahan data, dan penyajian citra (layout)  serta cara interpretasi foto udara secara manual.

Beberapa fungsi penginderaan jauh antara lain :

-  Mendeteksi perubahan luas penggunaan lahan baik skala Desa, Kecamatan, kota/kabupaten, dan Provinsi

-  Mendeteksi perubahan luasan hutan secara time series

-  Mendeteksi titik kebakaran api

-  Menganalisis perubahan garis pantai (abrasi dan akresi)

-  Pemetaan zona potensi penangkapan ikan

-  Pemetaan kerusakan terumbu karang

-  Dan lain-lain

Jadwal pelaksanaan bimbingan teknis ▸▸▸

  Peningkatan SDM Koperasi Dan UMKM  

Peningkatan SDM Koperasi Dan UMKM

Perkembangan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengan (UMKM) relatif kurang begitu cepat. Ini akibat dari minimnya ketersediaan dan kesiapan SDM, sehingga perlu ditingkatkan maksimal agar bisa mengelola produknya secara konsisten dan profesional. Upaya peningkatan SDM semuanya dilakukan dalam rangka menghadapi Asean Free Trade Area (AFTA) atau Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Menghadapi hal ini, tentu merupakan salah satu peluang dan juga tantangan bagi pengelola Koperasi UMKM. Peluangnya, karena Koperasi UMKM akan ikut serta masuk dalam memasarkan produk-produknya ke wilayah Asia. Demikian sebaliknya, salah satu tantangan adalah karena negara-negara Asia juga memasukkan berbagai produknya ke Indonesia yang tentu akan menjadi pesaing bagi produk lokal. Menghadapi itu perlu mempersiapkan SDM agar memiliki daya saing. Dalam mengembangkan sayap koperasi dan UMKM menerapkan kebijakan positif, salah satunya adalah mentertibkan legalitas koperasi, disini tidak mengejar jumlah melainkan peningkatkan kualitas koperasi yang ada maka akan memunculkan koperasi yang benar-benar berkualitas dalam menjalankan aktivitasnya. Kebijakan lain, koperasi yang ada diwajibkan memiliki sertifikat dari Pemerintah Pusat, caranya, secara online, pihak koperasi bersangkutan diajukan untuk mendapatkan sertifikat di maksud. Hal ini diprioritaskan bagi koperasi-koperasi yang rutin menggelar Rapat Akhir Tahunan (RAT) setiap tahunnya. Kebijakan ini dimaksudkan agar koperasi yang ada tetap memiliki legalitas yang kuat dan berkualitas, dengan demikian, koperasi-koperasi inilah yang berpeluang memiliki diversifikasi usaha, mengelola pasar, membuat produk lain dan segala macam aktivitas yang menjadi peluang usaha menjanjikan bagi koperasi.

Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan UKM

Kehadiran UKM bukan saja dalam rangka peningkatan pendapatan tapi juga dalam rangka pemerataan pendapatan. Hal ini bisa dimengerti karena sektor UKM melibatkan banyak orang dengan beragam usaha. Pemerintah sudah mempunyai komitmen memberdayakan ekonomi kerakyatan dalam hal ini UKM dan koperasi. Tentu tantangan yang dihadapi pemerintah pusat berbeda dengan pemerintah daerah. Pemerintah daerah banyak disibukkan dengan masalah khas di daerah seperti kemiskinan sehingga tidak ada alasan untuk tidak memberdayakan kelompok masyarakat miskin. Beberapa penelitian mendapatkan hubungan yang erat antara pemberdayaan UKM dengan pertumbuhan ekonomi daerah. Pemerintah perlu membuat kebijakan kelembagaan untuk memberikan iklim yang kondusif bagi beroperasinya UKM. Pemerintah daerah dapat memberdayakan UKM melalui pembuatan peraturan yang tepat, pemberdayaan dimaksudkan untuk menjadikan UKM sebagai usaha yang tangguh dan mandiri dalam perekonomian nasional. Dalam proses pemberdayaan melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Pemerintah harus menciptakan iklim usaha yang kondusif dan melakukan pembinaan dan pengembangan berupa bimbingan dan bantuan lainnya. Memang banyak UKM yang masih menghadapi kendala yaitu lingkungan yang tidak kondusif untuk berusaha, misalnya, ijin yang sulit memberatkan usaha UKM. Dalam upaya pemberdayaan usaha kecil pemerintah membuat aturan kebijakan pendanaan, aturan tersebut ditetapkan dalam rangka membantu UKM untuk bisa tumbuh lebih sehat, pemberdayaan melalui kemitraan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pendekatan semacam ini tidak cepat dilihat buahnya (quick yielding), melainkan merupakan investasi jangka panjang yang buahnya mungkin dinikmati setelah beberapa waktu, namun, setiap investasi jangka panjang biasanya juga memiliki daur hidup yang relatif panjang pula. Sekali berhasil membangun suatu generasi pengusaha muda yang tangguh dan andal, maka hal serupa akan mengalami replikasi untuk generasi-generasi berikutnya, proses semacam ini akan terus terjadi secara berulang-ulang sehingga roda pembangunan berputar dengan sendirinya. Dengan demikian, suatu ketika setiap daerah akan memiliki pengusaha daerah yang tangguh dan mandiri. Diharapkan dari pengusaha UKM harus secara proaktif memikirkan hal ini dan terjun langsung sebagai wirausaha dalam rangka memperkokoh perekonomian masing masing daerah.

Peningkatan Peran Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Dalam Pengadaan Barang Dan Jasa Di BUMN / BUMD

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia. UMKM mampu memberikan dampak secara langsung terhadap kehidupan masyarakat, sehingga UMKM dapat menjadi sarana pengentasan kemiskinan, sarana untuk meratakan tingkat perekonomian rakyat kecil, serta memberikan pemasukan penerimaan bagi negara. Dalam rangka meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam upaya pemerataan tingkat perekonomian rakyat melalui peningkatan daya saing produk-produk UMKM, maka BUMN sebagai agen pembangunan perlu secara aktif terlibat dalam pengembangan UMKM melalui pemberdayaan UMKM di setiap pengadaan barang dan jasa termasuk di BUMN (Surat Edaran Nomor Se-10/Mbu/08/2020) maupun BUMD, serta sektor-sektor lainnya yang banyak memberdayakan UMKM.

Jadwal pelaksanaan bimbingan teknis ▸▸▸